Tuhan itu terlalu dekat. Dia berbicara dengan kita menerusi pelbagai cara. Dalam pada kita leka, ditariknya kita agar kembali kepada fitrah sebagai seorang khalifah. Dalam pada kita lupa, Dia hantar peringatan demi peringatan agar kita segera kembali ke pangkal jalan.
Adakalanya bicara amaran yang dikirimkannya itu datang perlahan, menusuk ke dasar hati. Pedih, dan luka itu kita tanggung sendiri-sendiri. Adakalanya bicara amaran itu datang dengan begitu kuat hingga terkapai-kapai kita mencari semangat di tengah-tengah gelombang kecaman masyarakat. Allahuakbar, malunya.
Namun, masihkah kita dapat mengecap nikmat kasih sayang-Nya dalam setiap musibah yang datang? Naskhah TAMPARAN TAKDIR mengajak pembaca menyelami hakikat ini agar mudah memujuk hati. Betapa setiap musibah sebenarnya adalah bicara takdir yang sedang memaksa kita berfikir. Justeru, jika kita mampu memahaminya, tidak wujud istilah derita, melainkan bahagia. Hati pedih terhukum, tapi kita masih mampu mengukir senyum!
No comments:
Post a Comment